Ujung dari temu pasti pisah


Sungguh kutak ingin pergi dari sini,
tapi tidak ada yang bisa menahan laju kehidupan,
setiap kali aku merenungi hidupku,
seketika muncul wajah teman-temanku.

Sebenarnya kita sudah sama-sama tahu,
tidak ada diantar kita yang suka dengan perpisahan.
tapi hidup harus terus berjalan,
walau kita tidak sama-sama lagi, teman,

Ini malam terakhir sebelum kepindahanku,
kupastikan menjadi malam terindah kita bersama,
"jangan lupa datang, ada 'orang tua' yang menunggu"
tulis pesanku di dalam grup.

Malam ini terasa sangat istimewah,
masih dengan cerita cinta yang simpang siur,
juga dengan cerita-cerita kebodohan di masa lampau,
Tuhan, bolehkah waktu malam ini berjalan sedkit lebih lambat?

Saat tawa masih terdengar jelas,
bara rokok temanku menyundut tanganku,
aku tersadar ini sudah waktunya,
kita harus pisah bukan karena tidak cocok lagi.

Setelah banyak hal yang telah kita lalui,
akhirnya kita tiba di persimpangan jalan,
persimpangan yang memaksa kita tidak bersama lagi,
kesebut itu 'persimpangan hidup'

Sampai jumpa di 'chapter' berikutnya, Teman.

Bagus Abady,
Daya, Juli 2023
Share:

Muda moody


Sore di kedai kopi favorit kita,
di meja sudut, di samping jendela,
tempat tumpahnya semua rasaku,
yang tak kunjung mengering seiring waktu.

Walau rupamu kini bagai imaji,
menetap di hati namun tak bisa kumiliki,
binar matamu, aroma harum rambutmu,
kekal abadi di dalam kalbu.

Sampai kini belum kutemui penggantimu,
selalu ada celah untuk rindu menusuk hatiku,
terkadang kucoba menepis rasa rindu,
beberapa kali kucoba, beberapa kali tembus juga.

Kini,

Masihkah cita-citamu menjadi Bankir?
masihkah makanan favoritmu Mie ayam bakso?
masihkah tidurmu larut malam lagi?
masihkah tidurmu isinya mimpi-mimpi kita dulu?

hm?!

Beberapa tahun sejak terakhir kita ke kedai ini,
kembali kudatangi tempat itu meski tidak denganmu,
kutengok meja sudut di semping jendela,
ada sepasang muda-mudi sedang beradu rayu.

Sontak dalam hati kuberkata,
"aku pernah sebahagia itu"

Bagus Abady,
Daya, Juli 2023


Share: