Rumah itu tidak pernah pindah


Habis kata.

Mana yang lebih resah?
melihat mendungnya langit,
atau terus menahan rasa sakit.

Kelak jika kau meresa penat,
pulanglah,
jangan sungkan untuk mengetuk.

Rumah yang kau tinggalkan masih sama,
singgahlah,
walau hanya sekedar melepas lelah,

Tak usah menetap hanya karena ratap,
merebahlah,
walau rasa sakitnya masih tetap.

Lihatlah ruang sekelilingmu,
pigura kenangannya masih sama,
persis sebelum kau melambaikan tangan.

Tidak ada yang berbeda,
akan selalu seperti itu,
begitupun rasaku.

Namun,

Jika sedihku adalah bahagiamu,
tak apa,
akan kucoba menikmati luka di atas bahagia.

Terpaksa pergi lebih baik daripada dipaksa tinggal, kan?
terima kasih,
bahagiaku bahagiamu, hancurku biar jadi milikku.

"Selamat menikmati kerinduan, semoga kita dipertemukan oleh takdir dalam keadaan terbaik di masa depan"

Bagus Abady,
Daya, Desember 2022

Share: