Lika-liku luka


Ada kisah yang belum dimulai tapi telah dipaksa untuk selesai,
tak pernah ada lagi romansa dalam ceritamu tentangku,
tapi tidak denganku, pengakuan diharapkan walau menatap pun enggan. 

Menyempurnakan 'pisah' dengan kata bukan aku orangnya,
terlalu banyak perjalanan yang kita lalui,
sampai akhirnya aku lupa cara untuk berhenti mencintaimu.

Dulu kukira aku satu-satunya bahu tempatmu bersandar,
ternyata aku hanyalah alat yang kau gunakan,
untuk menghindar dari luka yang tidak kunjung pudar.

Lima tahun bahkan tidak cukup untuk melupakanmu, 
kini hanya lantunan harap yang bisa kurangkai dalam anganku,
semoga kita dipertemukan lagi di suasana yang tidak seremuk ini.

Kuucap ikhlas di bibir tapi remuk di sanubari,
jika tidak denganmu, maka tidak dengan siapa pun,
dan biarlah aku tetap mencintaimu.

Sekarang, dengan siapa dan ke mana pun kau akan melangkah, 
semoga kecup di kening menjadi kenang terbaik., 
hingga akhirnya kau tahu sampai dan singgah adalah hal yang berbeda.

Kini menungguku bukan lagi tentangmu, andai bisa,
kuucapkan terimakasih untuk semua kisah indah,
selamat menjadi orang asing.

Bagus Abady,
Sudiang, Maret 2022

Share:

0 Comments:

Posting Komentar